Buku
R.H.O Djoenaidi pejuang pengusaha & perintis pers menuju indonesia merdeka selintas kilas “pemandangan”
Beberapa saat setelah wafatnya R.H.O. Djoenaidi, kami-khususnya saudara-saudara dan keluarga sangat merasakan sekali kepergian Almar- hum. Kami mulai merasakan berbagai ucapan, nasehat, contoh teladan serta didikan yang teramat berharga dari almarhum sebagai butir-butir mutiara, muncul dengan terang mengundang perhatian. Butir-butir mu tiara tersebut tentunya tidak seluruhnya bisa diketahui dan dirasakan se- luruh anggota keluarga dan keturunan almarhum.rnrnDalam pada itu peninggalan-peninggalan yang kami anggap monu- mental nilainya (seperti sekolah, madrasah dan sebagainya) memerlukan suatu perhatian khusus, sebagai suatu pengabdian dan rasa terima kasih kami kepada orang tua yang telah membesarkan dan mendidik kami. Dan ajaran Islam sendiri menegaskan bahwa setiap manusia yang telah mati maka akan terputuslah segala amal perbuatannya, kecuali tiga per- kara; yaitu sodakoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh/ solihah yang selalu mendoakannya.rnrnMenyadari kenyataan yang demikian, kami bersama orang-orang yang bersimpati pada perjuangan almarhum, mencoba menghimpun kembali cita-cita almarhum. Usaha itu kemudian kami paterikan keda- lam suatu wadah yang kami berinama YAYASAN R.HO. DJOENAIDI MANONJAYA (secara resmi berdiri pada tanggal 20 Februari 1968 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tasikmalaya 7 Januari 1978).rnrnYayasan itu, sesuai dengan niat suci dari keluarga almarhum yang kemudian dimanifestasikan dalam anggaran dasar dan kegiatan Yayas- an, bukanlah semata-mata untuk kepentingan keluarga, tetapi meluas se- suai apa yang selama ini menjadi cita-cita dan langkah perjalanan almar- hum. Yaitu untuk kepentingan dan pengabdian kepada Agama, Nusa dan Bangsa. Sehingga dari Yayasan pun dalam usahanya banyak dititik- beratkan pada usaha sosial, pendidikan dan dakwah. Antara lain menye- lenggarakan pendidikan dan pengajaran, mendirikan dan memelihara rumah-rumah sakit dan pengobatan; tempat-tempat pengajian dan peri- badatan, mengadakan ceramah-ceramah keagamaan; menghidup subur- kan rasa kegotong-royongan harga menghargai dan melakukan pekerja- an-pekerjaan sosial lainnya. Di samping berusaha menampung dan me- lestarikan dana-dana yang menampung kehidupan dan penghidupan pendidikan dan kesejahteraan keturunan almarhum.
No other version available