Buku
Guru somalang dan modigliani “Utusan raja rom”
Dalam buku Toba Na Sae diungkapkan beberapa mitos, legenda, dan pokok-pokok, sejarah Batak Toba sebelum dan permulaan penjajahan Belanda. Dalam buku Guru Somalaing diuraikan pandangan Modigliani yang menjelajahi Batak Toba selama kurang lebih 3 bulan, dan kegiatan Guru Somalaing Pardedernrnmengembangkan agama Parmalim dalam rangka melawan penjajah Belanda. Emilio Modigliani, orang Italia, adalah seorang sarjana hukum. Kemudian perhatian dan kegiatannya lebih tertumpah pada ilmu pra-sejarah, ilmu alam dan ilmu bumi dari negeri-negeri jauh yang pada waktu itu belum diketahui oleh dunia Barat.rnrnModigliani menjelajahi wilayah Batak Toba pada penghujung tahun 1890 sampai permulaan tahun 1891. Pada waktu itu, Singamangaraja XII sedang melancarkan perang gerilya melawan penjajah Belanda. Sebagaimana diketahui, perang Batak di bawah pimpinan SingamangarajarnrnXII, pahlawan nasional, melawan penjajah Belanda, berlangsung 30 tahunrnrn(1878-1907). Pada 1883, ibukota wilayah pengaruh Singamangaraja, Bakkara,rnrndiserang dan dibumihanguskan oleh tentara Belanda. Sejak itu sampai gugurnya pada tanggal 17 Juni 1907, Singamangaraja XII melancarkan perang gerilya. Modigliani bukan hanya mengunjungi desa-desa yang telah dikuasai oleh Belanda, tetapi juga desa-desa yang masih di bawah pengaruh Singamangaraja XII. Modigliani melukiskan kakagumannya tentang keindahan alam Batak Toba, terutama Danau Toba, dengan bahasa yang indah pula.
No other version available