Buku
Laporan Penelitian Arkeologi Tempayan Kubur di Daerah Aliran Sungai Musi Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu
Salah satu kegiatan sosial manusia yang berhubungan dengan kematian adalah
penguburan. Penelitian kubur tempayan merupakan upaya untuk mengetahui hubungan
antara tinggalan budaya material dengan perilaku serta gagasan yang melatarinya.
Daerah Aliran Sungai Musi merupakan daerah yang menjadi hunian dari masa
prasejarah sampai sekarang. Sungai ini mengaliri dua provinsi yaitu Sumatera Selatan
dan Bengkulu. Terdapat lima situs yang ada di wilayah Musi yaitu Situs Tebat Monok,
Padang Sepan, Kunduran, Muara Betung, dan Muara Payang. Tempayan kubur di situs
tersebut menunjukkan adanya persamaan atau adakah perbedaan. Tempayan kubur di
Daerah Aliran Sungai Musi digunakan sebagai wadah kubur dan bekal kubur. Di
Daerah Aliran Sungai Musi diketahui bahwa pola penguburan menggunakan tempayan
erat kaitannya dengan budaya megalitik. Pemberian bekal kubur berupa wadah-wadah
kecil baik seperti tempayan, periuk, kendi, dan botol merupakan hal yang umum pada
kubur tempayan di Daerah Aliran Sungai Musi. Bekal kubur berupa belincung yang
berpunggung tinggi ini nampaknya hanya ditemukan pada penguburan di Hulu Sungai
Musi di Provinsi Bengkulu saja karena di Wilayah Hilir Musi belum pemah dijumpai
kapak batu yang berupa belincung
No copy data
No other version available