Buku
Pola Tata Ruang Kota Majapahit di Situs Trowulan Mojokerto-Jawa Timur Tahap V: Penelitian Struktur Bangunan di Sentonorejo VI Serta Survei Penemuan Balang-Balang Kuno (Studi Pemukiman Skala Mikro-Semi mikro-Makro)
Penelitian tahun 2010 di Situs Kota Kuna Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, adalah melanjutkan penelitian mengenai tata ruang pemukiman di Wilayah Sentonorejo (skala semi-makro) dan Sektor Sentonorejo VI (skala mikro). Pada penelitian kali ini, telah dibuka sejumlah 15 kotak ekskavasi pada area Sektor Sentonorejo VI (SR VI), diketahui bahwa ada temuan struktur bata yang tampaknya tidak saling bersambungan karena telah banyak bagian yang rusak bahkan hilang. Struktur tersebut berorientasi ke arah utara- selatan, arah Situs Sumur Upas (SR IV), dan Situs Lantai Segienam (SRI). Jarak dari Situs Lantai Segienam ± 100 m ke arah selatan. Data yang menarik lainnya adalah bahwa orientasi bangunan sejajar dengan orientasi kanal yang ada di bagian barat situs, yang berjarak sekitar 50 meter.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa lokasi ini adalah area sebuah "kompleks" yang memiliki beberapa bangunan dengan fungsi yang khusus. Melihat lokasinya yang berada di area Kompleks Keraton Sentonorejo, area di Sentonorejo ini adalah bagian dari kompleks keraton Majapahit tersebut. Tentu saja dugaan ini harus diperkuat dengan kwantitas data yang lebih refresentatif melalui penelitian berlanjut.
Hasil analisis temuan artefaktual, dapat diketahui bahwa terakota yang ditemukan sebagian besar berupa unsur-unsur bangunan, seperti: genteng, ukel, momolo, dan bagian bubungan/ nok. Artefak genteng merupakan unsur yang dominan ditemukan, dalam berbagai ukuran (7, 8, 10 mm) dengan ujung membulat dan bersiku. Hasil analisis tembikar menunjukkan adanya berbagai bentuk wadah
Adapun hasil analisis keramik asing dapat diketahui berasal dari Cina (Dinasti Yuan) abad 14 M, dari Dinasti Ming awal (dari abad abad 15), sejumlah besar keramik Vietnam (14-15 M, 15 M), dan beberapa keramik dari Thailand (15 M), Melihat dari bentuk-bentuk serta mutu keramik yang ditemukan yang memperlihatkan dari bentuk-bentuk dan mutu berkualitas baik, memperkuat asumsi bahwa area ini mempunyai fungsi serta strata yang tinggi seperti halnya beberapa tempat di area Sektor Sentonorejo lainnya
Pada penelitian mengenai balong-balong kuno atau waduk yang merupakan bagian dari jaringan pengendalian air di Trowulan. Hasil survei antara lain meliputi 5 balong, 4 diantaranya artificial dan oleh penduduk disebut dengan waduk, dan 1 balong lainnya merupakan bentukan alami. Kelima balong berada pada belahan timur dan jaringan kanal, Berdasarkan pengamatan lingkungan, khususnya sumber air, balong-balong tersebut memang pernah berfungsi sebagai waduk
No other version available